Senin, 19 Januari 2009

GANTI BACKGROUND BLOG DENGAN ANIMASI

Terima kasih pada sobot yang telah memposting cara bikin background dengan animasi. Kepada teman-teman yang belum ganti background blog dengan animasi bisa datang ke blog ini. Tampilannya, so pasti bagus.........Silahkan di coba...!!!
Thanks.....

Rabu, 14 Januari 2009

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOALH SEBAGAI SEORANG SUPERVISOR DALAM PENGAWASAN KINERJA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISALAM

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sekolah sebagai pendidikan formal bertujuan membentuk manusia yang berkepribadian, dalam mengembangkan intelektual peserta didik dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Kepala sekolah sebagai pemimipin pendidikan perannya sangat penting untuk membantu guru dan muridnya. Didalam kepemimpinnya kepala harus dapat memahami, mengatsi dan memperbaiki kekurangan-kekurangan yang terjadi di lingkunagn sekolah.
Untuk meningkatkan kualitas pendidikan seorang kepala sekolah harus mampu meningkatkan kinerja para guru atau bawahannya. Banyak factor yang dapat mempengaruhi kinerja sesorang, sebagai pemimpin sekolah harus mampu memberikan pengaruh-pengaruh yang dapat menyebabkan guru tergerak untuk melaksanakan tugasnya secara efektif sehingga kinerja mereka akan lebih baik.
Sebagai pemimipin yang mempunyai pengaruh, ia berusaha agar nasehat, saran dan jika perlu perintahnya di ikuti oleh guru-guru. Dengan demikian ia dapat mengadakan perubahan-perubahan dalam cara berfikir, sikap, tingkah laku yang dipimpinnya. Dengan kelebihan yang dimilikinya yaitu kelebihan pengetahuan dan pengalaman, ia membantu guru-guru berkembang menjadi guru yang propesional.
Dalam melaksanakan fungsi kepemimpinannya kepala sekolah ahrus melakaukan pengelolaan dan pembinaan sekolah melalui kegiatan administrasi, manajemen dan kepemimpinan yang sangat tergantung pada kemampuannya. Sehubungan dengan itu, kepala sekolah sebagai supervisor berfungsi untuk mengawasi, membangun, mengkoreksi dan mencari inisiatif terhadap jalannya seluruh kegiatan pendidikan yang dilaksanakan di lingkungan sekolah. Disamping itu kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan berfungsi mewujudkan hubungan manusiawi (human relationship) yang harmonis dalam rangka membina dan mengembangkan kerjasama antar persona, agar secara serempak bergerak kearah pencapaian tujuan melalui kesediaan melaksanakan tugas masing-masing secara efisien dan efektif.
Oleh karena itu, segala penyelenggaraan pendidikan akan mengarah kepada usaha meningkatkan mutu pendidikan yang sangat dipengaruhi oleh guru dalam melaksanakan tugasnya secara operasional. Untuk itu kepala sekolah harus melakukan supervisi sekolah yang memungkinkan kegiatan operasional itu berlangsung dengan baik.
Melihat pentingnya fungsi kepemimpinan kepala sekolah sebagai supervisor dalam pengawasan kinerja guru Pendidikan Agama Islam, maka usaha untuk meningkatkan kinerja yang lebih tinggi bukanl;ah merupakan pekerjaan yang mudah bagi kepala sekolah. Karena kegiatan berlangsung sebagai proses yang tidak muncul dengan sendirinya. Pada kenyataannya banayak kepala sekolah yang sudah berupaya secara maksimal untuk meningkatkan kualitas pendidikan, salah satu caranya memotivasi para guru-guru akan memilki kinerja lebih baik tapi hasilnya masih lebih jauh dari harapan.

B. Masalah dan Sub Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah umum yang timbul adalah “bagaimana hubungan kepemimpinan kepala sekolah sebagi supervisor dalam pengawasan kinerja guru Pendidikan Agama Islam. Untuk mempermudah menganalisis masalah tersebuh perlu dirinci kedalam sub-sub masalah sebagai berikut:
1. Bagaiamana kepemimpinan kepala sekolah sebagai seorang supervisor ?
2. Bagaimaan kinerja guru Pendidikan Agama Islam ?
3. Apakah ada hubungan yang signifikan kepemimpinan kepala sekolah sebagai supervisor dalam pengawasan kinerja guru Pendidikan Agama Islam ?
C. Tujuan
Secara umum pembuatan makalah ini bertujaun untuk mengetahui kejelasan tentang hubungan kepemimpinan kepala sekolah sebaagi supervisor dalam pengawasan kinerja guru Pendidikan Agama Islam. Sedangakan secara rinci dapat dilihat dalam beberapa point dari tujuan yang hendak diketahuai, yaitu:
1. Kepemimpinan kepala sekolah dalam bidang supervisi.
2. Kinerja para guru-guru Pendidikan Agama Islam
3. Hubungan kepemimpinan kepala sekolah sebagai supervisor dalam pengawasan kinerja guru Pendidikan Agama Islam

D. Manfaat
Dalam hal ini, dapat dibagai menjadi dua scope dari manfaat yang dapat diambil. Pertama, dapat meningkatkan wawasan keilmuan sesuai dengan disiplin ilmu. Kedua, sebagai masukan bagi sekolah khususnya kepala sekoalh dan sebagai upaya peningkatan kualitas pendidikan di sekoalh tersebut.

BAB II
KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOALH SEBAGAI SEORANG SUPERVISOR DALAM PENGAWASAN KINERJA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISALAM

A. Kepemimpinan Kepala Sekolah
1. Pengertian Kepemimpinan
Kepala Sekolah sebagai pemimpin pendidikan, di lihat dari status dan cara pengangkatan tergolong pemimpin resmi, formal leader, atau status leader. Status leader bias meningkat menajdi functional leader. Tergantung dari perestasi dan kemampuan didalam memainkan peranannya sebagai pemimpinpendidikan sebagai sekolah yang telah diserahkan pertanggungjawaban kepadanya.
Istilah kepemimpinan pendidikan mengandung dua pengertian dimana kata “pendidikan” menerangkan dalam lapangan apa dan dimaan kepemimpinan itu berlangsung, dan sekaligus menjadi sifatb dan ciri-ciri baagimana yang harus dimilki pemimpin itu. Menurut Hadari Nawawi: kepemimpinan adalah kemampuan menggerakkan, memberiakn motivasi dan mempengaruhi orang-orang agar bersedia melakuakn tindakan-tindakan yang terarah pada pencapaian tujaun ((1993:81).
Kepala sekoalh sebagai orang yang terpandang dilingkunag masyarakat sekolah. Ia sebagi pusat teladan bagi warga sekolah dan warga masyarakat di sekitar sekolah, karena itu ia kepala sekolah wajib melaksanakan petunjuk tentang usaha peningkatan ketahanan sekolah. Pada umumnya kepala sekoalh memilki tanggungjawab sebagi pemimpin dibidang pengajaran dan pengembangan kurikulum, administrasi personali, administrasi personalia staf, hubungan masyarakat, “school Plant” dan perlengkapan serat organisasidi sekolah (W. Soemanto dan Hendiyat; 1982:38). Kepala sekoalh dapat menerima tanggungjawab tersebut namun ia belum tentu mengerti dengan jelas bagaimana ia dapat menyumbang kearah perbaikan program pengajaran.
2. Tipe Kepemimpinan
Dalam upaya menggerakkan dan memotivasi orang lain agar melakukan tindakan-tindakan yang terarah pada pencapaian tujuan, seorang pemimpin melakukan dalam beberapa cara. Cara yang ia lakuakn merupakan pencerminan sikap serta gambaran tentang tipe (bentuk) kepemimpinan yang dijalankannya. Adapun gaya atau tipe kepemimpinan yang pokok atau juag disebut ekstrem ada tiga tipe atau bentuk kepemimpinan yaitu:
a. Kepemimpinan Otoriter
Kepemimpinan otoriter adalah kepemimpinan yang bertindak sebagai diktor terhadap anggota-anggota kelompoknya. Baginya memimpin adalah menggerakkan dan memaksa kelompok. Apa yang diperintahnya harus dilaksanakan secara utuh, ia bertindak sebagai penguasa dan tidak dapat dibantah sehingga orang lain harus tunduk kepada kekuasaanya. Ia menggunkan ancaman dan hukuman untuk menegakkan kepemimpinannya. Kepemimpian otoriter hanya akan menyebabkan ketidakpuasan dikalangan guru.
b. Kepemimpinan Laissez Faire
Bentuk kepemimpinan ini merupakan kebalikan dari kepemimpinan otoriter. Yang mana kepemimpinan laissez faire menitikberatkan kepada kebebasan bawahan untuk melakukan tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Pemimpin lasses faire banyak memberikan kebebasan kepada personil untuk menentukan sendiri kebijaksanaan dalam melaksanakan tugas, tidak ada pengawasan dan sedikit sekali memberikan pengarahan kepada personilnya.
Kepemimpinan Laissez Faire tidak dapat diterapkan secara resmi di lembaga pendidikan, kepemimpinan laissez faire dapat mengakibatkan kegiatan yang dilakuakn tidak terarah, perwujudan kerja simpang siur, wewenang dan tanggungjawab tidak jelas, yang akhirnya apa yang menjadi tujuan pendidikan tidak tercapai.


c. Kepemimpinan Demokratis
Bentuk kepemimpinan demokratis menempatkan manusia atau personilnya sebagai factor utama dan terpenting. Hubungan antara pemimpin dan orang-orang yang dipimpin atau bawahannya diwujudkan dalam bentuk human relationship atas dasar prinsip saling harga menghargai dan hormat menghormati.
Dalam melaksanakan tugasnya, pemimpin demokratis mau menerima dan bahkan mengharapkan pendapat dan saran-saran dari bawahannya, juga kritik-kritik yang membangun dari anggota diterimanya sebagai umpan balik atau dijadikan bahan pertimbangan kesanggupan dan kemampuan kelompoknya. Kepemimpinan demokratis adalah kepemimpinan yang aktif, dinamis, terarah yang berusaha memanfaatkan setiap personil untuk kemajuan dan perkembangan organisasi pendidikan.

d. Fungsi Kepemimpinan Pendidikan
Kependidikan adalah proses menggerakkan, mempengaruhi, memberikan motivasi dan mengarahkan orang-orang dilembaga pendidikan untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya. Untuk mewujudkan tugas tersebut seorang pemimpin harus mampu bekerjasama dengan orang yang dipimpinnya. Seorang pemimpin harus tahu fungsi dan peranannyasebagai pemimpin. Adapun fungsi kepemimpinan pendidikan menurut Soekarto Indrafachrudi (1993:33) adalah pada dasarnya dapat dibagai menjadi dua yaitu:
a. Fungsi yang bertalian dengan tujuan yang hendak dicapai
• Pemimpin berfungsi memikirkan dan merumuskan dengan teliti tujaun kelompok serta menjelaskan supaya anggota dapat berkerjasama mencapai tujuan itu.
• Pemimpin berfungsi memberi dorongan kepada anggota-anggota kelompok untuk menganalisis situasi supaya dapat dirumuskan rencana kegiatan kepemimpinan yang dapat memberi harapan baik.
• Pemimpin berfungsi membantu anggota kelompok dalam memgerikan keterangan yang perlu supaya dapat mengadakan pertimbangan yang sehat.
• Pemimpin berfungsi menggunakan kesempatan dan minat khusus anggota kelompok.
b. Fungsi yang bertalian dengan suasana pekerjaan yang sehat dan menyenangkan
• Pemimpin berfungsi memupuk dan memelihara kebersamaan di dalam kelompok.
• Pemimpin berfungsi mengusahakan suatu tempat bekerja yang menyenangkan, sehingga dapat dipupuk kegembiraan dan semangat bekerja dalam pelaksanaan tugas.
• Pemimpin dapat menanamkan dan memupuk perasaan para anggota bahwa mereka termasuk dalam kelompok dan merupakan bagian dari kelompok.

4. Syarat-Syarat Kepemimpinan Pendidikan
Mengenai syarat-syarat kepemimpinan, Tead (1935:31-34) dalam (Soekarna Indrafachrudin) bahwa syarat kepemimpinan pendidikan adalah:
a. Memiliki kesehatan jasmaniah dan rohaniah yang baik.
b. Berpegang teguh pada tujuan yang hendak dicapai.
c. Bersemangat
d. Jujur
e. Cakap dalam memberi bimbingan
f. Cepat serta bijaksana dalam mengambil keputusan
g. Cerdas
h. Cakap dalam hal mengajar dan menaruh kepercayaan kepada yang baik dan berusaha mencapainya

B. Kinerja Guru Pendidikan Agama Islam
1. Pengertian Kinerja
Kinerja menurut kamus besar bahasa Indonesia (1985:503) adalah segala sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, kemampuan kerja. Sedangkan menurut U. Husna Asmara (1996:3), dalam total Quality Manajemen (TQM) kinerja atau unjuk kerja selalu dihubungkan dengan kemampuan memberikan pelayanan dan memuaskan pihak yang berkepentingan dalam ruang lingkupnya.

2. Penilaian Dan Hasil Kerja
Evaluasi merupakan tahapan terpenting dalam satuan kegiatan, yang mana evaluasi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan dengan sengaja untuk melihat tingkat keberhasilan serta factor-faktor yang mendukung atau menghambat keberhasilan tersebut. Tingkat keberhasilan kerja diukur dengan membandingkan hasil dengan target yang dirumuskan dalam rencana. Oleh karena itu seorang guru perlu mengadakan penilaian cara dan hasil kerja.

C. Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah sebagai Seorang Supervisor dalam pengawasan Kinerja Guru Agama Islam
Keberhasilan seorang pemimpin akan terwujud apabila pemimpin tersebut memperlakukan orang lain atau bawahannya dengan baik, serta memberikan motivasi agar mereka menunjukan performance yang tinggi dalam melaksenakan tugas. Menurut Hadari Nawawi (1983:81) kepemimpinan adalah kemampuan menggerakan, memberikan motivasi dan mempengaruhi orang-orang agar bersedia melakukan tindakan-tindakan yang terarah pada pencapaian tujuan melalui keberanian mengambil keputusan tentang kegiatan yang harus dilakukan. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan kepada sekolah sebagai Seorang Supervisor dalam pengawasan Kinerja Guru akan berahasil jika kepala sekolah memperhatikan hasil yang dicapai serta memperlakukan guru dengan baik, sehingga mereka mampu menunjukan performace yang lebih baik.
Kinerja guru merupakan aktivitas yang dilakukan guru sesuai dengan profesi yang diembannya, untuk dapat melakukan tindakan yang sesuai dengan profesi yang diembannya sangat terkait dengan ada tidaknya kepuasan dalam bekerja. Kepuasan bekerja berhubungan erat dengan motivasi kerja. Menurut Hamid Darmadi (1994:107) kepuasan kerja timbul dengan baik jika seseorang memiliki motivasi kerja yang baik pula.
Asmara (dalam Hamid Darmadi;1994:118) menjelaskan bahwa tindakan kepemimpinan kepala sekolah terhadap kematangan kerja guru dan kepuasan kerja guru berkorelasi positif, maksudnya kematangan kerja yang tinggi cenderung diikuti oleh kepuasan kerja yang tinggi pula. Berdasarkan pendapat tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan kepala sekolah sebagai seorang supervisor dalam pengawasan kinerja guru sangat dipengaruhi oleh kepemimpinannya yang dapat meningkatkan kepuasan sehingga aktivitas kerja guru meningkat. Kepemimpinan akan terwujud apabila seseorang pemimpin atau kepala sekolah memberikan petunjuk-petunjuk kepada bawahannya, mengadakan pengawasan, motivasi sehigga dapat menimbulkan kepuasan bagi guru.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan beberapa point utama mengenai kepemimpinan kepala sekolah sebgai seorang supervisor, yaitu:
1. Kepala sekolah adalah pemimpin sekolah yang mengatur dan menetapkan fungsi administrasi termasuk didalamnya fungsi pengawasan (supervisi)
2. Selain kepala sekolah, guru juga mempunyai peran yang sangat menentukan tercapainya tujuan pendidikan.
3. Kepala Sekolah mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam menentukan arah jalannya pocily yang ada di sekolah dalam rangka pencapaian mutu pendidikan yang maksimal.

B. Saran
Adapun beberapa saran yang dapat disampaikan adalah;
1. Sebagai seorang top manager (kepala sekolah) tidak seharunya mencari kesalahan atau kekurangan yang ada di sekolah dalam menjalankan fungsi pengawasan.
2. Guru sebaiknya selalu mencari inisiatif lain untuk menutupi kekurangan yang ada untuk mencapai tujaun pendidikan.
3. Kepala sekolah diharapkan mampu memberi pengaruh yang baik dalam menetapkan fungsi planning, organizing, actuating maupun controlling demi pencapaian mutu pendidikan ayng maksimal.

MERTODE-METODE MENGAJAR, PRE TEST, APPERSEPSI, POST TEST DAN TANYA JAWAB

1. METODE CERAMAH
Metode ceramah yaitu sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan saecara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif. Muhibbin Syah, (2000). Metode ceramah dapat dikatakan sebagai satu-satunya metode yang paling ekonomis untuk menyampaikan informasi, dan paling efektif dalam mengatasi kelangkaan literatur atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya beli dan paham siswa.
Kelebihan
• Suasana kelas berjalan dengan lancar karena murid melakukan aktivitas yang sama,sehingga guru dapat mengawasi murd sekaligus secara komprehensif.
• Tidak membutuhkan tenaga yang banyak dan waktu yanglama,dengan waktu yang singkat murid dapat menerima pelajaran sekalligus secara bersamaan.
• Pelajaran bisa dilaksanakan dengan cepat,karena dalam waktu yang sedikit dapat diuraikan bahan yang banyak.
• Melatih para pelajar untuk menggunakan pendengarannya dengan baik sehingga mereka dapat menangkap dan menyimpulkan isi ceramah dengan cepat dan tepat.
Kekurangan
• Interaksi bersifat centred (berpusat pada guru)
• Guru kurang dapat mengetahui dengan pasti sejauh mana siswa telah mengetahui bahan ceramah.
• Mungkin saja siswa memperoleh konsep-konsep lain yang berbeda dengan apa yang dimaksudkan guru.
• Siswa kurang menangkap apa yang dimaksudkan oleh guru,jika ceramah berisi istilah-istilah yang kurang/tidak dimengerti siswa dan akhirnya mengerah kepada verbalisme.
• Tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk memecahkan masalah . karena siswa hanyadiarahkan untuk mengikuti pemikiran guru.
• Kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan kecakapan dan kesempatan mengeluarkan pendapat.
• Guru lebih aktif sedangkan murid bersifat pasif.
2. METODE PEMBERIAN TUGAS
Pemberian tugas atau resitrasi adalah terjemahan dari bahasa inggris “to cite” yang artinya mengutip,yaitu siswa mengutip atau mengambil sendiri bagian-bagian pelajaran itu dari buku-buku tertentu,lalu belajar sendiri dan berlatih hingga siap sebagaimana mestinya.pengertian lain dari metode resitrasi adalah cara menyajikan bahan pelajran dimana guru memberikan sejumlah tugas terhadap muridnya untuk mempelajari sesuatu ,kemudian mereka disuruh untuk mempertanggungjawabkannya. Tugas yang diberikan oleh guru bisa berbentuk memperbaikai,memperdalam,mengecek,mencari infomasi atau menghafal pelajaran yang akhirnya membuat kesimpulan tertentu.
Kelebihan
• Pengetahuan yang diperole murid baik dari hasil belajra,hasil eksperimen atau penyelididikan,bayak behubungan dengan mineat dan berguan untuk hidup mereka dan akan lebih lama diingat.
• Dapat dilaksanakan dalam berbagai bidang studi.
• Apabila tugas tersebut dalam bentuk kelompok maka murid dapat saling bekerjasama dan saling membantu.
• Murid berkesempatan memupuk perkembangan dan keberanian berkreatif,berinisiatif,bertanggung jawab dan berdiri sendiri.
Kekurangan
• Tugas rumah sering dikerjakan oleh orang lain,sehingga murid tidak tahu apa yang harus dikerjakan.
• Tugas yang sukar dapat mempengaruhi ketenangan mental murid.
• Sukar memberikan tugas sesuai dengan perbedaan individual dan murid suka menyalin pekerjaan teman.

3. METODE PENAMPILAN
Metode Penampilan berbentuk pelasanaan paktek oleh siswa dibawah bimbingan dari dekat oleh Pengajar.
Kelebihan
• Memberikan penjelasan yang cukup kepada siswa selama berpraktek
• Melakukan tindakan pengamana sebelum kegiatan praktek dimulai untuk keselamatan siswa yang menggunakan

Kekurangan
• Membutuhkan waktu yang lama
• Membutuhkan fasilitas dan alat khusus yang mungkin mahal, sulit diperoleh dan dipelihara secara terus menerus
• Membutuhkan pengajar yang lebih banyak
4. METODE PEMBIASAAN
Menurut terminologi,pembiasaan asal katanya adalah biasa. Dalam kamus besar bahasa indonesia adalah yang pertama lazim atau umum.yang kedua seperti sedia kala yang ketiga sudah merupakan hal yang tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Dengan adanya prefiks “pe” dan suffiks “an” menunjukkan arti proses. Sehingga pembiasaan dapat diartikan dengan proses membuat sesuatu / seseorang menjadi biasa atau terbiasa.
Kelebihan
• Dapaat menghemat tenaga dan waktu dengan baik.
• Pembiasaan tidak hanya berkaitan dengan lahiriyah aspek tetapi juga berhubungan dengan aspek bathiniyah.
• Pembiasaan tercatat dalam sejarah sebagai metode yang paling berhasil dalam pembentukan kepribadian anak didik.

Kekurangan
a) membutuhkan tenaga pendidik yang benar-benar dapat dijadikan contoh tauladan didalam menanamkan sebuah nilai kepada anak didik. Pendidik yang mampu menyelaraskan antara pendekatan dengan perbuatan.

5. METODE PENEMUAN (DISCOVERY)
Proses mental dimana siswa mampu mengasimilasikan sesuatu konsep atau prinsip. Yang dimaksud dengan proses mental adalah mengamati, mencerna, mengerti, menggolongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan.
Kelebihan
• Mampu membantu siswa untuk mengembangkan, memperbanyak kesiapan , serta penguasaan keterampilan dalam proses kognitif/pengenalan siswa
• Dapat membangkitkan kegairahan belajar para siswa
• Mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkembang dan maju sesuai dengan kemampuannya masing-masing
• Mampu mengarahkan cara siswa belajar , sehingga lebih memiliki motivasi yang kuat untuk belajar giat
• Membantu siswa untuk memperkuat dan menambah kepercayaan pada diri sendiri dengan proses penemuan sendiri
• Berpusat pada siswa tiadk pada guru
Kelemahan
• Siswa harus ada kesiapan dankematangan metal
• Bila kelas terlalu besar penggunaan tehnik ini kurang berhasil
• Bagi guru dan siswa yangsudah biasa dengan perencanaan dan pengajaran tradisional mungkin akan sangat kecewa bila diganti dengan metode ini
• Proses mental terlalu mementingkan proses pengertian saja , kurangmemperhatikan perkembangan / pembentukan sikap dan keterampilann nagi siswa
• Tidak memberikan kesempatan untuk berpikir secara kreatif

6. METODE RESITASI (RECITATION METHOD)
Metode resitasi adalah suatu metode mengajar dimana siswa diharuskan membuat resume dengan kalimat sendiri.
Kelebihan
• Pengetahuan yang anak didik peroleh dari hasil belajar sendiri akan dapat diingat lebih lama.
• Anak didik berkesempatan memupuk perkembangan dan keberanian mengambil inisiatif, bertanggung jawab dan berdiri sendiri (Syaiful Bahri Djamarah, 2000)
Kekurangan
• Terkadang anak didik melakukan penipuan dimana anak didik hanya meniru hasil pekerjaan temennya tanpa mau bersusah payah mengerjakan sendiri.
• Terkadang tugas dikerjakan oleh orang lain tanpa pengawasan.
• Sukar memberikan tugas yang memenuhi perbedaan individual (Syaiful Bahri Djamarah, 2000)


7. METODE KETELADANAN
Keteladanan berasal dari kata dasar teladan yan artinya 9perbuatan atau barang dsb) yang patut ditiru dan dicontoh. Oleh karena itu keteladanan adalah hal-hal yang dapat ditiru atau dicontoh.Kelebihan dan kekutrangan metode keteladanan
Kelebihan
• Akan memudahkan anak didik dalam menerapkan ilmu yang dipelajari nya di sekolah.
• Akan memudahkan guru dalam mengevakluasi hasil belajarnya.
• Agar tujuan pendidikan lebih terarah dan tercapai Dengan baik.
• Bila keteladanan dalam lingkunga sekolah keluarga dan masyarakat baik maka akan tercipta situasi yang baik.
• Terciota hubungan harmonis antara guru dan siswa.
• Secara tidak langsung guru dapat menerapkan ilmu yang diajarkan.
• Mendorong guru untuk seslallu berbuat baik karena akan di contoh oleh siswanya.
Kelemahan
• Jika figur yang mereka contoh tidak baik ,maka mereka cendderung untuk mengikuti tidak baik.
• Jika teori tanpa praktek akan menimbulkan verbalisme.

8. METODE SOCRATES
Metode Socrates (Socrates Method), yaitu suatu cara menyajikan bahan/amateri pelajaran, dimana anak didik/ siswa dihadapkan dengan suatu deretan pertanyaan-pertanyaan, yang dari serangkaian pertanyaan-pertanyaan itu diharapkan siswa mampu/ dapat menemukan jawabannya, atas dasar kecerdasannya dan kemampuannya sendiri
Pada setiap akhir pertanyaan selesai dijawab oleh siswa, guru dapat memberikan ulasan dan kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil pertanyaan yang terjawab itu.
Pada pelajaran agama, metode Socrates dapat diterapkan dalam menyajikan bahan pelajaran Sejarah Islam, Fiqih, yang memerlukan pemikiran dan penguasaan melalui dalil-dalil dan argumentasi yang kuat
Kebaikan
• Membimbing siswa berpikir rasional dan ilmiah
• Mendorong siswa untuk aktif belajar dan menguasai ilustrasi pengetahuan
• Menumbuhkan motivasi dan keberanian dalam mengemukakan pendapat dan pikiran sendiri
• Memupuk rasa percaya pada diri sendiri
• Meningkatkan partisipasi siswa dan berlomba-lomba dalam belajar yang menimbulkan persaingan yang dinamis
• Menumbuhkan disiplin
Kekurangan
• Metode Socrates dalam pelaksanaannya masih sulit dilaksanakan, pada sekolah tingkat rendah. Sebab siswa belum mampu berpikir secara mandiri
• Metode Socrates terlalu bersifat mekanis, dimana anak didik dapat dipandang sebagai mesin, yang selalu siap untuk digerakkan
• Lebih menekankan dari segi efektif (aspek berfikir) daripada kognitif (penghayatan/perasaan). Padahal pengajaran agama sangat menonjolkan segi perasaan dan penghayatan ini
• Kadang-kadang tidak semua guru selalu siap memakai metode Socrates, karena metode Socrates menuntut dari semua pihak baik guru maupun siswa sama-sama aktif untuk belajar dan menguasai bahan/ilmu pengetahuan.

9. METODE PEMBERIAN GANJARAN
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan,bahwa ganjaran adalah 1.Hadiah (sebagai pembalas jasa);2.Hukuman ,balasan.dari definisi ini dapat dipahami bahwa ganjaran dalam bahasa indonesia bisa dipakai untuk balasan yang baik maupun balasan yang buruk.
Kelebihan
• Memberikan pengaruh yang cukup ber terhadap jiwa anak didik untuk melakukan perbuatn yang positif dan berssikap progresif.
• Dapat menjadikan pendorong bagi anak didik lainnya untuk mengikuti anak telah memperoleh pujian dari gurunya,baik dalam tingkah laku,sopan santun ataupun semangat dan motivasinya dalam berbuat yang baik. Proses ini sangat besar kontribusinya dalam memperlancar pencapaian tujuan pendidikan.



Kelemahan
• Dapat menimbulkan dampak negatif apabila guru melakukan secara berlebihan,sehingga mungkin bisa mengakibatkan murid menjadi merasa bahwa dirinya lebih tinggi dari teman-temannya.
• Umumnya “ganjaran” membutuhkan alat-alat tertentu serta membutuhkan biaya.

10. UNIT TEACHING
Tehnik ini memberi kesempatan siswa belajar secara aktif dan guru dapat mengenal dan menguasai cara belajar secara unit.
Keunggulan
• Siswa dapat belajar secara keseluruhan yang bulat sehingga hasil pelajarannya menjadi lebih berarti baginya
• Pengajaran menimbulkan suasana kelas demokratis
• Siswa bisa menggunakan sumber-sumber materi pelajaran secara luas
• Dapat direalisir prinsip-prinsip psikologi belajar modern
Kelemahan
• Untuk merencanakan unti tidak mudah
• Memerlukan seorang ahli yang betul-betul menguasai masalah
• Memerlukan kecakapan, ketekunan
• Perhatian guru harus lebih banyak dicurahkan pada bimbingan kerja siswa
• Kemungkinan pelajaran disajikan tidak mendalam karena terlalu luas sehinga pengetahuan siswa hanya bersifat mengambang

11. METODE PEMBERIAN HUKUMAN
Hukuman dalam kamus besar bahasa indonesia diartikan dengan :1. siksa dan sebagainya yang dikenakan kepada orang-orang yang melanggar undang-undang dsb.2. Keputusan yang dijatuhkan oleh hakim,3. hasil atau akibat menghukum.
Kelebihan
• Hukuman akan menjadikan perbaikan-perbaikan terhadap kesalahn murid
• Murid tidak lagi melakukan kesalahan yang sama.
• Merasakan akibat perbuatannya sehingga ia akan menghormati dirinya.
Kekurangan
• Akan membangkitkan rasa rusuh,takut dan kurang percaya diri.
• Murid akan mersa selalu sempit hati,bersifat pemalas,serta akan meyebabkan ia suka berdusta (karena takut dihukum).
• Mengurangi keberanian anak untuk bertindak.

12. METODE STUDI KASUS
Metode ini berbentuk penjelasan tentang masalah kejadian, atau situasi tertentu , kemudian siswa ditugasi mencari alternative pemecahannya. Metode ini dapat dikembangkan atau diterapkan pada siswa, manakala siswa memiliki pengetahuan awal tentang masalah ini
Kekurangan
• Mendapatkan kasus yang telah ditulis dengan baik sebagai hasil penelitian lapangan dan sesuai dengan lingkungan kehidupan siswa
• Mengembangkan kasus sangat mahal
13. METODE HERBART
Metode Herbart yaitu suatu cara menyajikan bahan pelajaran dengan jalan menghubung-hubungkan antara tanggapan lama dengan tanggapan yang baru sehingga menimbulkan berbagai tanggapan dari siswa
Keunggulan
• Pelajaran disajikan secara beruruta/sistematis
• Pengetahuan anak menjadi utuh dan fungsional
• Siswa dapat mengetahui hubungan dan kaitan dari masing-masing mata pelajaran. Sehingga dapat menentukan urutan stadia (tangga) pelajaran tersebut.
• Pelajaran bernilai praktis, dan dapat diaplikasikan tidak hanya teori
Kelemahan
• Pelajaran biasanya cenderung dipaksa-paksakan
• Pengajaran bersifat mekanik. Dan terlalu menganggap anak sebagai mesin yang siap dibawa dan digerakkan
• Fleksibelitas kurikulum kurang diperhatikan
• Untuk menyusun rencana pengajaran, memakan waktu agak panjang.

14. MICRO TEACHING
Mikro teaching berarti suatu kegiatan mengajar dimana segala dikecilkan atau disederhanakan, yaitu :
• Jumlah murid , 5 sampai 6 orang
• Waktu mengajar antara 5 sampai 10 menit
• Bahan pelajaran hanya mencangkup satu atau dua unit kecil yang sederhana
• Keterampilan mengajar difokuskan pada beberapa keterampilan khusus saja
Kebaikan
• Pengalaman Laboratories
• Menunjang pelaksanaan praktek keguruan
• Mengurangi kesulitan /kerumitan dalam pengajaran di kelas
• Memungkinkan ditingkatkannya pengawasan yang ketat dan evaluasi yang mantap, teliti dan obyektif
• Mahaiswa dilatih bersifat kritis
• Memupuk percaya diri sendiri bagi mahasiswa
• Mengembangkan mahasiswa untuk aktif, kreatif serta bekerja efektif, produktif , efisien yang disertai penuh tanggung jawab
• Sebagai wadah untuk mencari model keterampilan mengajar yang sesuai
• Menampung proses mengajar ulangan sehingga ada kesempatan untuk memperbaiki secara langsung
• Mengembangkan kemampuan mawas diri, melihat kelemahan /kebaikan serta mendorong untuk memperbaikinya
• Tempat yang baik untuk mengembangkan dan mengadakan research dalam kegiatan belajar mengajar
• Merupakan jembatan antara teori dan praktek mengajar
• Menggalang kerjasama mahasiswa/dosen/guru
• Merupakan arena pengabdian masyarakat
Kelemahan
• Dapat menimbulkan efek departementalisasi akan keterampilan mengajar
• Dsalah tafsirkan dapat hanya menitik beratkan pada keterampilan guru sebagai pengajar bukan sebagai guru dalam arti yang luas yaitu pendidik dam senagai pengajar
• Memerlukan biaya yang banyak , peralatan mahal serta tenaga ahli dalam bidangh teknis maupun bidang pendidikan pengajaran pada umumnya dan metodologi pengajaran pada khususnya
15. METODE TANYA JAWAB
Metode tanya jawab adalah penyampaian pelajran dengan cara guru mengajukan perrtanyaan dan murid menjwab;cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab,tertama dari guru kepada murid atau sebaliknya.
Kelebihan
• Situasi kelas hidup karena anak-anak aktif berfikir dan menyampaikan buah fikirannya denga berbicara /menjawab pertanyaan.
• Melatih anak agar berani mengungkapkan pendapatnya dengan lisan secara teratur.
• Timbulnya perbedaan diantara anak didik akan menghangatkan proses diskusi dikelas.
• Mendorong murid lebih aktif dan bersungguh-sungguh ,dalam artian murid biasanya segan mencurahkan perhatian,maka dengan diskusi sia akan lebih berhati-hati dan aktif mengikuti pelajran.
• Walau agak lambat guru dapat mengontrol pemahaman atau pengertian murid masalah-masalah yang idbicarakan.
• Pertanyaan dapat memusatkan perhatian siswbut,sekalipun ketika siswa sedang ribut,dll. Jadi metode tanya jawab bisa digunakan dalam berbagai kondisi khususnya dalam situasi dimana konsentrasi murid melemah.
• Merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan daya fikir,termasuk daya ingatan.
• Mengembangkan keberanian dan keterampialan siswa dalam menjawab dan mengemukakan pedapatnya.
Kekurangan
• Apabila terjadi perbedaan pendapat dalam diskusi,bisa memakan waktu yang lama untuk menyelesaikannya.
• Kemungkinan akan terjadi penyimpangan terhadap anak didik,terutama apabila mendapat jawaban yang menarik perhatiannya.
• Tidak dapat secara tepat merangkum bahan-bahan pelajran.
• Siswa merasa takut apabila guru kurang mampu mendorongsiswanyauntuk berani menciptakan suasanay yanag santai dan bersahabat.
• Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat berfikir siswa.
• Waktu seing terbuang apabila siswa tidak dapatmenjawab pertanyaan sampai dua atau tiga orang.
• Dalam siswa yang banyak tidak mungkin melontarkan pertanyaan kepada setiap siswa.

16. METODE PRAKTIKUM
Metode ini dapat dilakukan kepada siswa setelah guru memberikan arahan , aba-aba petunjuk
17. METODE DISKUSI
Kata diskusi berasal dari bahasa latin,yaitu “discussus” yang berarti “to examine”.discussus terdiri dari kata dis” dan cutur.dis artinya terpisah,sementara cutur artinya menggoncang atau memukul. Secara etimilogi,discuture berarti suatu pukulan yang memisahkan sesuatu. Atau dengan kata lain membuat segala sesuatu menjadi jelas dengan cara memecahkan atau menguraikannya (to clear breaking up or cuturing). Dalam pengertian lain,metode diskusi adalahsuatu cara bahan penyajian bahan pelajaran dimana guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengadakan pembicaraan ilmiah.
Kelebihan
• Suasana kelas lebih hidup ,sebab siswa mengarahkan perthatian atau pikirannya kepada masalah yang sedang didiskusikan.
• Dapat menaikkan prestasi kepribadian individu,seperi sikap toleransi ,demokrasi,berfikir kritis,sistematis,sabar dan sebagainya.
• Kesimpulan diskusi mudah dipahami siswa,karena mereka mengikuti proses berfikir sebelum sampai kepada suatu kesimpulan.
• Sisiwa latih untuk mematuhi peraturan-peraturan dan tata tertib layaknya dalam suatu musyawarah.
• Membantu murid untuk mengambil keputusan yang lebih baik.
• Tidak terjebak kedalam fikiran individu yang kadang-kadang salah,penuh prasangka dan sempit.dengan diskusi seseorang dapat mempertimbangkan alasan-alasan/pikiran-pikiran orang lain.
Kekurangan
• Kemungkinan ada siswa yang tidak ikut aktif,sehingga diskusi baginya hanyalah merupakan kesempatan untuk melepaskan tanggung jawab.
• Sulit menduga hasil yang dicapai ,karena waktu yang dipergunakan untuk idskusi cukup panjang.

18. METODE INQUIRY
Inquiry yaitu salah satu metode pengajaran dengan cara guru menyuguhkan suatu peristiwa kepada siswa yang menimbulkan teka-teki, dan memotivasi siswa untuk mencari pemecahan masalah. Metode inquiry ditelusuri dari fakta menuju teori. Dengan harapan agar siswa terangsang untuk mencari dan meneliti, serta memecahkan masalah dengan kemampuannya sendiriDalam pelaksanaannya metode inquiry dapat dilakukan dengan cara guru membagi tugas meneliti suatu masalah di kelas. Siswa dibagi kedalam beberapa kelompok, dan masing-masing kelompok mendapat tugas tertentu yang harus diselesaikan. Kemudian tugas itu mereka pelajari, mereka teliti, serta dibahas bersama-sama dalam kelompoknya. Setelah dibahas, dan didiskusikan, kemudian masing-masing kelompok itu membuat laporan hasil kerja, dengan cara sistematis dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.
Keunggulan
• Dapat membentuk dan mengembangkan “self-concept’ pada diri siswa sehingga siswa dapat mengerti tentang konsep dasar dan ide-ide lebih baik
• Membantu dalam menggunaka ingatan dan transfer pada situasi proses belajar yang baru
• Mendorong siswa untuk berpikirr dan bekerja atas inisiatif sendiri
• Mendorong siswa untuk berpikir intuitif dan merumuskan hipotesa sendiri
• Situasi proses belajar menjadi lebih terangsang
• Memberi kepuasan yang bersifat intrinsic
• Siswa dapat menghindari siswa dari cara-cara belajar yang tradisional
• Dapat memberi waktu siswa scukupnya sehingga mereka dapat mengasimilasi dan mengakomodasi informasi
Kekurangan
• Memerlukan perencanaan yang teratur dan matang. Bagi guru yang terbiasa dengan cara tradisional, merupakan beban yang memberatkan
• Pelaksanaan pengajaran melalui metode ini, dapat memakan watu yang cukup panjang. Apalagi proses pemecahan masalah itu memerlukan pembuktian secara ilmiah
• Proses jalannya inquiry akan menjadi terhambat, apabila siswa telah terbiasa cara belajar “nrimo” tanpa kritik dan pasif apa yang diberikan oleh gurunya
• Tidak semua materi pelajaran mengandung masalah. Akan tetapi justru memerlukan pengulangan dan penanaman nilai. Misalnya pada pengajaran agama, mengenai keimanan, ibadah dan akhlak
• Metode inquiry ini baru dilaksanakan pada tingkat SLTA, Perguruan Tingi.

19. METODE INSIDEN
Metode ini mirip dengan metode studi kasus akan tetapi siswa dibekali dengan data dasar yang tidak lengkap tentang suatu kejadian atau peristiwa

20. METODE SOSOROGAN
Sorogan artinya belajar secara individu dimana seseorang santri berhadapan dengan seorang guru,terjadi saling berinteraksi salingmengenal di antara keduanya. Sedangkan menurut wahyu utomo ,metode sorogan adalah sebuah sistem belajar dimana para santri meju satu persatu untuk membaca dan menguraikan isi kitab dihadapan seorang guru atau kiyai.
Kelebihan
• Terjadi hubunga yang erat dan harmonis antara guru dengan murid.
• Memungkinkan bagi seorang guru utnuk mengawasi,menilai dan membimbing secara maksimal kemampuan seorang murid dalam menguasai bahsa arab.
• Murid mendapatkan penjelasan yang pasti tanpa harus mereka-reka tentang interpretasi suatu kitab karena berhadapan dengan guru secara langsung yang memungkinkan terjadinya tanya jawab.
• Guru dapat mengetahui seacara pasti kualitas yang telah dicapai muridnya.
• Santri yang IQ-nya tinggi akan cepat menyelsaikan pelajaran (kitab),sedangkan yang IQ-nya rendah ia membutuhkan waktu yang cukup lama.
Kelemahan
• Tidak efisien karena hanya menghadapi beberapa murid 9tidak lebih dari 5 orang),sehingga kalau manghadapi murid yang banyak metode kurang begitu tepat.
• Membuat murid ceapt bosan karena metode ini menuntut kesabaran,kerajinan,ketaatan dan kedisiplinan pribadi.
• Murid kadang hanya menangkap kesan verbalisme semata terutama mereka yang tidak mengerti terjemahan tertentu.
21. METODE INSERSI (SISIPAN)
Metode lampiran (insersi), merupakan metode yang baru diperkenalkan belakangan ini. Sehingga metode ini belum begitu dikenal dan populer, tetapi telah sering terlaksana dalam berbagai media dan berdaya guna. Metode lampiran (insersi), yaitu cara menyajjikan bahan/materi pelajaran dengan cara; inti sari ajaran-ajaran Islam atau jiwa agama/emosi religius diselipkan/disisipkan di dalam mata pelajaran umum (ilmu-ilmu yang bersifat sekuler). Sifat penyisipan jiwa agama ke dalam mata pelajaran umum, seperti bidang studi hukum, ilmu sosial, ilmu pasti, ilmu sjarah dan bidang-bidang ilmu-ilmu lainnya itu hendaknya disajikan secara halus, sehingga hampir tidak terasa/kentara, bahwa sesungguhnya siswa/mahasiswa telah mendapat suntikan atau santapan rohaniah (agama).
Kebaikan
• Dalam pelaksanaannya, melalui metode ini, tidak banyak memakan waktu. Sebab dengancara menyisipkan secara halus terhadap jiwa agama dalam vak umum, guru hanya memerlukan waktu berkisar, 2 sampai 3 menit saja.
• Siswa dengan tanpa disadari, telah mendapatkan pengetahuan dan pengalaman berupa agama berupa santapan rohaniah
• Merupakan selingan yang bermanfaat, dan bernilai ibadah.
• Tidak memerlukan saran/peralatan yang memadai
Kekurangan
• Penyajian pelajaran agama tidak mendalam, karena materi pelajaran agama hanya diberikan sambil lalu
• Dapat mengaburkan persepsi anak didik terhadap agama, bila guru tidak pandai membawa murid/siswa kepad pengertian yang jelas. Sebab guru tidak memiliki jiwa agama dan pengetahuan yang cukup. Semestinya sang guru memiliki jiwa agama/motivasi keagamaan yang kuat.
• Memerlukan kemahiran dan kejelian dalam membaca situasi kelas, jangan sampai kentara, namun mengena.
• Memerlukan perencanaan yang matang. Hal ini merupakan tantangan bagi guru-guru umum, agar dapat memberi napas agama pada tugas-tugas mengajar mereka.
22. METODE BANDONGAN
Secara metodologi ,dalam kamus besar bahsa indonesia,bendongan diartikan dengan “pengajaran dalam bentuk kelas (pada sekolah agama)secara teminologi,metode bendongan adalah kiyai menggunakan bahasa daerah setempat,kiyai membaca ,membaca,menterjemahkan ,menerangkan kalimat-demi kalimat kitab yang dipelajarinya,santri secara cermat mengikuti penjelasan yang diberikan oleh kiyai dengan memberikan catatan-catatan tertentu pada kitabnya masing-masing sehingga kitabnya disebut kitab jenggot karena banyaknya catatan yang menyerupai jenggot seorang kiyai.

Kelebihan
• Lebih cepat dan praktis untuk mengajar santri yang jumlahnya banyak.
• Lebih efektif bagi murid yang telah mengikuti sistem sorogan secara intensif.
• Materi yang diajarkan sering di ulang-ulang sehingga memudahkan anak untuk memahaminya.
Kekurangan
• Metode ini dianggap lamban dan tradisional,karena dalam meeneyampaikan materi sering berulang-ulang.
• Guru lebih kreatif daripada siswa karena proses belajarnya berlangsung satu jalur.
• Dialog anatara guru dan murid tidak banyak terjadi sehingga murid cepat bosan.
• Kurang efektif bagi murid yang pintar karena materi yang disampaikan sering diulang-ulang sehingga terhalang kemajuannya.

23. METODE MUDZAKARAH
Secara umum,mudzakarah berarti suatu pertemuan ilmiah yang secara khusus membahas masalah diniyah seperti ibadah (ritual) dan Aqidah (teologi) sertamasalah agama pada umumnya. Metode mudzakarah ialah suatu cara yang dipergunakandalam menyampaikan bahan pelajaran dengan jalan mengadakan suatu pertemuan ilmiah yang secara khusus membahas persoalan-persoalan yang bersifat keagamaan. Metode ini biasanya digunakan untuk memecahkan masalah-masalahkemasyarakatan yang berhubungan dengan konteks masa sekarang ditinjau dari analisa kitab-kiatab islam klasik.tujuan penggunaan metode mudzakarah adalah untuk melatih santri agar lebih terlatih dalam memecahkan masalah dengan menggunakan kitab-kitab klasik yang yang ada.
Kelebihan
• Santri lebih terdorong untuk mempelajari kitab-kitab islam klasik secara lebih mendalam.
• Santri lebih terlatih dalam memecahkan masalah-masalah dengan menggunakan kitab-kitab yang tersedia.
• Kemampuan santri dapat di ukur dan dinilai oleh seorang kiyai.
• Pemahaman santri terhadap kitab-kitab islam klasik dapat dievaluasi.
• Kiyai dapat mengetahui santri-santrinya yang dianggap kompeten sehingga santri tersebut dapat di angkat menjadi pengajar kitab-kitab islam klasik.
Kekurangan
• Pelaksanaan metode ini waktunya tidak tetap,disamping memang ada waktu-waktu tertentu yang telah ditetapkan.
• Bahan-bahan yang dijadikan acuan sangat terbatas pada kitab-kitab islam klasik.
• Sempitnya ruang lingkup yang dibahas ,hanya terbatas pada masalah-masalah keagamaan keagamaan saja.
• Adanya kecemburuan diantara santri-santri sebab hanya santri yang berkompeten saja yang diberikan keempatan untuk menjadi juru bicara.

24. METODE BERMAIN PERAN
Metode ini adalah suatu cara penguasaan bahan pelajaran melalui pengembangan dan penghayatan anak didik. Metode yang melibatkan interaksi antara dus siswa atau lebih tentang suatu topik atau situasi. Siswa melakukan peran masing-masing sesuai dengan tokoh yang ia lakoni, mereka berinteraksi sesama mereka.
25. METODE KISAH
Metode kisah mengandung arti secara dalam menyampaikan materi-materi pelajran dengan menuturkan secarakronologis tentang bagaimana terjadinya sesuatu hal baik yang sebenarnya terjadi dari dua sumber yang dapat dipercaya ,sehingga kisah yang disodorkan terjamin keshahehan dan keabsahannya.


Kelebihan
• Kisah dapat mengaktifkan dan membangkitkan semangat siswa. Karena setiap anak didik akan senang tiasa merenungkan makna dan mengikuti berbagia situasi kisah ,sehingga anak didik terpengaruh oleh toko-toko dan topik kisah tersebut.
• Mengarahkan semua emosi sehingga menyatu pada satu kesimpulan yang menjadi akhir cerita.
• Kisah selalu memikat,karena mengundang pendengaran untuk mengikuti peristiwanya dan merenugkan maknanya.
• Dapat mempengaruhi emosi,seperti takut,perasaan diawasi,rela,senang ,dungkan atau benci sehingga bergelora dalam lipatan cerita.
Kekurangan
• Pemahaman siswamenjadi sulit ketika kisah itu telah terakumulasi oleh masalah lain.
• Bersifat monolog dan dapat menjenuhkan siswa.
• Sering terjadi ketidak selaran isi ceritadengan konteks yang dimaksud sehingga pencapaian tujuan sulit diwujudkan.

26. METODE MENYELUBUNG (WRAPPING)
Metode membungkus (wrapping method) maksudnya ialah: cara menyajikan bahan/materi pelajaran agama atau hikmah keimanan dan sebagainya, sengaja dibungkus atau diselubungi dengan bentuk-bentuk lain, misalnya kisah cerita atau dengan ilmu-ilmu lain seperti sejarah, ilmu-ilmu skuler yakni vak umum yang ada disekolah atau diperguruan tinggi. Yakni nilai norma agama diselubungu vak umum.
Jadi, untuk menyampaikan pelajaran agama, sengaja dicari materi pelajaran lain bidang umum sebagai pembungkusnya sehingga agama disajikan terselubung dalam pelajaran umum itu. Hal ini dilakukan karena di lembaga sekolah umum tertentu sangat sulit dimasuki pelajaran agama. Maka seorang guru/dosen agama, hanya dapat menempuh dengan cara seperti ini.
Kebaikan
• Mealui metode membungkus/wrapping, ini berarti guru dituntut disamping menguasai vak agama, sebaga itugas pokkoknya, juga harus menguasai vak umum. Hal ini memungkinkan wawasan guru menjadi luas dan integral.
• Pengetahuan siswa menjadi luas, sebagai konsekuensi dari point pertama diatas
• Bila guru trampil dan simpatik dalam menyajikan materi pelajaran, dengan sendirinya citra agama dan guru agama yang tadinya dianggap remeh/rendah akan menjadi disenangi/dicintai, bahkan ada keinginan untuk memperdalam ajaran-ajaran agama tersebut.
Kekurangan
• Penyajian materi agama biasanya tidak jelas, bahkan tersamar dengan vak umum yang merupakan sandaran / pembungkusnya
• Kebanyakan guru agama Islam/dosen agama, lemah dalam menguasai pelajaran vak umum. Akibatnya kesulitan dalam meramu / menyajikan pelajaran agama itu kedalam vak umum.
• Memerlukan perencanaan yang matang. Disini setiap saat akan mengajar guru/dosen agama, bukan saja harus menyiapkan dan menguasai pelajaran agama. Akan tetapi juga harus menyiapkan dan menguasai pelajaran vak umum. Dan unu berarti tugas guru / dosen agama menjadi tidak ringan.
• Tidak semua pelajaran agama reliabel dengan pelajaran vak umum.

27. METODE SEMINAR
Merupakan kegiatan belajar sekelompok siswa untuk membahas topik, masalah tertentu. Setiap anggota kelompok seminar dituntut agar berperan aktif dankepada mereka dibebankan tanggungjawab untuk mendapatkan solusi dari topic, masalah yang dipecahkannya. Guru bertindak sebagai nara sumber. Tidak jarang seminar melahirkan rekomendasi dan resolusi.

28. METODE KARYA WISATA
Menurut H.Zuhairini dkk.,metode karya wisata adalah suatu metode pengajaranyang dilaksanakan dengan jalan mengajak anak keluar kelas untuk dapat memperlihatkan hal-hal atau peristiwa yang berhubungan dengan pelajaran. Tim didaktif metodek kurikulum menjelaskanbahwa metode karya wisata adalah suatu metode mengajar dimanasiswa dan guru pergi meniggalkan sekolah menuju kesuatu tempat untuk menyelidiki atau mempelajari hal tertentu.


Kelebihan
• Siswa dapat menyaksikan secara langsung kegiatan-kegiatan yang dilakukan ditempat kunjungan.
• Siswa mendapatkan pemantapan teori-teori yang pernah merekapelajari disekolah dengan kenyataan aplikasi yang diterapkan pada objek yang mereka kunjungi. Dalam hal ini bisa juga mendapatkan pengalaman-pengalaman baru dan ikut serta atau mencoba dan membuktikan secara langsung.
• Siswa dapat menghayati pengalaman praktek suatu ilmu yang telah diperolehnyadi sekolah.
• Sisiwa bisa memperoleh informasi yang akurat dengan jalan mengadakan wawancara atau mendengarkanceramah yanf diberikan oleh petugas setempat.
• Dalam karya wisata berbagai mata pelajaran dapat dipelajari sekaligus dan integral,dan tidak hanya terbatas pada satu mata pelajaran.
Kekurangan
• Waktu yang diperlukan cukup panjang apalagi persiapan ataupun pelaksanaan acara tersebut tidak diatur denganbaik.
• Pembiayaan dalam sebuah karya wisata merupakan beban tambahan yang akan memberatkan siswa yang orangtuanya kurang mampu.
• Karya wisata akan berubah jadi piknik karena persiapan yang tidak matang.
• Beberapa acara inti sering terabaikan karena pelaksanan acara tidak tepat pada waktunya.

29. METODE SIMPOSIUM
Metode yang memaparkan suatu seri pembicara dalam berbagai kelompok topik dalam bidang metri tertentu. Materi-materi tersebut disampaikan oleh ahli dalam bidangnya, setelah itu peserta dapat menyampaikan pertanyaan dan sebagainya kepada pembicara.
Sebuah simposium hampir menyerupai panel, karena simposium harus pula terdiri atas beberapa pembicara sedikitnya dua orang. Tetapi symposium berbeda dengan panel didalam cara pembahasan persoalan. Sifatnya lebih formal. Seorang anggota symposium terllebih dahulu menyiapkan pembicaraannya menurut satu titik pandangan tertentu. Terhadap sebuah persoalan yang sama diadakan pembahasan dari berbagai sudut pandangan dan disoroti dari titk tolak yang berbeda-beda
30. METODE EKSPERIMEN
Zakiyah Daradjat mendefinisikan bahwa metode eksperimen adalah metode percobaan yang biasanya dilakukandalam mata pelajaran tertentu. Sedangkan menurut departemen agama,memberikan definisi bahwa metode eksperimen adalah praktek pengajaran yang melibatkan anak didik padapekerjaan akademis,latihan dan pemecahan masalah atau topik seperti shalat,puasa,haji,pembangunan masyarakat dll.
Kelebihan
• Menambahkan keaktifan untuk berbuat dan memcahkan sendiri sebuah masalah.
• Dapat melaksanakan metode ilmiah dengan baik.
Kekurangan
• Tidak semua mata pelajaran dapat menggunakan metode ini.
• Murid yang mempunyai daya intelektual yang kuat kurang baik hasilnya.

31. METODE LATIHAN (DRILL)
Metode drill adalah suatu metode dalam pengajaran dengan jalan melatih anak didik terhadap bahan yang sudah diajarkan/ berikan agar memiliki ketangkasan atau keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari.
Kelebihan
• Dalam waktu yang relatif singkat,dapat diperoleh penguasaan dan keterampilan yang diharapkan.
• Para murid akan memiliki pengetahuan yang siap pakai.
• Akan tertanam pada setiap pribadi anak kebiasaanbelajar secara rutin dan disiplin.
Kekurangan
• Bisa menghambat perkembangan daya inisiatif murid.
• Kurang memperhaitkan relevansinya dengan lingkungan.
• Membentuk pengetahuan verbalis dan mekanis.
• Membentuk kebiasaan-kebiasaan yang otomatis dan kaku.

32. METODE AUDIO VISUAL
Metode audio visual yaitu : suatu cara menyajikan bahan pelajaran dengan menggunakan alat-alat media pengajaran yang dapat memperdengarkan, atau memperagakan bahan-bahan tersebut sehingga siswa / murid-murid dapat menyaksikan secara langsung, mengamat-amati secara cermat, memegang / merasakan bahan-bahan peragaan itu. Pada setiap kali penyajian bahan pelajaran semestinya guru menggunakan media pengajaran, seperti lembaran balik, papan planel, proyektor, dan lain sebagainya.
Metode audio visual dikenal dengan keharusan penggunaan audio visual aids atau audio visual material
Kebaikan
• Siswa dapat menyaksikan, mengamati serta mengucapkan langsung sekaligus
• Dengan memeragakan bendanya secara langsung tersebut, hal ini sangat menarik perhatian siswa
• Pengetahuan siswa menjadi inegral, fungsional dan dapat terhindar dari pengajaran verbalisme
• Pengajaran menarik minat dan perhatian siswa
Kekurangan
• Memerlukan waktu dan perencanaan yang matang
• Tugas guru menjadi berat, sebab disamping harus merencanakan materi pelajaran yang akan disajikan juga harus menguasai berbagai alat sarana peragaan / media pengajaran berbagai alat sarana peragaan serta alat komunikasi lainnya.
• Pengadaan alat sarana peragaan memerlukan biaya dan pemeliharaan yang cukup memadai
• Kecenderungan menganggap bahwa pengajaran melalui berbagai macam alat / media pengajaran bersifat pemborosan, bahkan memakan / menyita waktu yang banyak.

33. METODE TUTORIAL
Merupakan cara menyapaikan bahan pelajaarn yang telah dikembangkan dalam bentuk modul untuk dipelajari siswa secara mandiri. Siswa dapat mengkonsultasikantentang masalh-masalah dan kemajuan yang ditemui secara periodik.

34. METODE DEDUKTIF
Metode deduktif merupakan pemberian penjelasan tentang prinsip-prinsip isi pelajaran, kemudian dijelaskan dalam bentuk penerapannya atu contoh-contohnya dalam situasi tertentu. Metode ini menjelaskan teori ke bentuk realitas atau menjelaskan hal-hal yang bersifat umum ke yang bersifat khusus.
Metode ini tepat dipergunakan :
• Siswa belum mengenal pengetahuan yang sedang dipelajari
• Isi pelajaran meliputi terminology, teknis dan bidang yang kurang membutuhkan proses berpikir kritis,
• Pengajaran mengenai pelajaran tersebut mempunyai persiapan yang baik dan pembicara yang baik
• Waktu yang tersedia sedikit

35. METODE INDUKTIF
Metode induktif dimulai dengan pemberan berbagai kasus , fakta , contoh atau sebab yang mencerminkan suatu konsep atau prinsip. Kemudian sswa dibimbing untuk berusaha keras mensitesiskan, merumuskan atau menyimpulkan prinsip dasar dari pelajarn tersebut . Metode ini disebut metode discovery atau Socratic
Metode ini tepat digunakan:
• Pengajar mempunyai keterampilan fleksibel, terampil mengajukan pertanyaan , terampil mengulang pertanyaan dan sabar
• Waktu yang tersedia cukup panjang
36. METEODE SOSIODRAMA
Sosio drama terdiri dari dua kata,yaitu “sosio” yang artinya masyarakat dan “drama” artinya keadaan seseorang. Metode sosio drama adalah bentuk metode mengajar dengan mendramakan atau memerankan tingkah laku didalam hubungan sosial. Prinsip dasar metode ini terdapat dalam Al-Qur’an surah Al-Maidah ayat 27-31.
Keuntungan
• Melatih anak untuk mendaramatisasikan sesuatu serta melat h keberanian.
• Metode ini akan lebih menarik perhatian anak,sehingga suasana kelas lebih hidup.suati
• Anak-anak dapat menhayati suatu peristiwa,sehinggam udah mengambil kesimpulan berdasaran penghayatan sendiri.
• Penyaluran perasaanperasaan atau keinginan-keinginan yang terpendam karena memperoleh kesempatan untuk belajar mengekspresikan (mencurahkan) penghayatan mereka mengenai suatu problem didepan orang banyak (murid-murid).
• Untuk mengajar anaknya supaya ia bisa menempatkan dirinya diantara orang lain.
Kelemahan
• Situasi sosial yamg diciptakan dalam suatu lakon teretntu,tetap hanya merupakan situasi yang memilki kekurangan kualitas emosional dengan situasi sosia; sebenarnya.
• Sukar untuk memilih anak-anak yang betul-betul berwatak cemerlang untuk memecahkan sebuah masalah.
• Perbedaan adat istiadat kebiasaan dan kehidupan dalam masyarakat akan mempersulit mengaplikasikan setode ini.
• Kadang-kadang anak-anak tidak mau memerankan sesuatu adegan karena malu.
• Metode ini memerlukan waktu cukup panjang.
• Anak-anak yang tidak mendapat giliran akan menjadi pasif.

37. METODE BERCERITA
Ialah suatu cara mengajar dengan bercerita. Pada hakekatnya metode bercerita sama dengan metode ceramah. Karena informasi disampaikan melalui penuturan atau penjelasan lisan dari seseorang kepada oaring lain
Kelebihan
• Guru mudah menguasai kelas
• Guru dapat meningkatkan kosentrasi siswa dalam waktu yang relative la,a
• Mudah menyiapkannya
• Mudah melaksanakannya
• Dapat diikuti oleh siswa dalam jumlah banyak
Kekurangan
• Siswa terkadang terbuai dengan jalannya cerita sehingga tidak dapat meengambil intisarinya
• Hanya Guru yang pandai bermain kata-kata atau kalimat
• Menyebabkan siswa pasif karena guru aktif
• Siswa lebih cenderung hafal isi ceita daripada sari cerita yang dituturkan

38. METODE PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING)
Problem solving, adalah uatu cara menyajikan bahan pelajaran dengan jalan dimana siswa dihadapkan dengan kondisi masalah. Dari masalah yang sederhana, menuju kepada masalah yang sulit/muskil. Pada pelajaran agama melalui penerapan metode problem solving ini, misalnya menyajikan bahan pelajaran fiqh, yakni masalah yang mengandung problematik dan khilafiah para ulama, serta topik lain yang justru mengandung problem bagi siswa untuk kemudian dipecahkan. Tujuan metode ini adalah agar anak-anak terbiasa berlatih menghadapi berbagai masalah, sebagai calon pemimpin ia berkemampua tinggi dan siap mental menghadapi / memecahkan berbagai masalah.
Kebaikan
• Mendorong siswa untuk berfikir aktif dan kreatif dalam mencari bentuk-bentuk pemecahan masalah sepenuh hati dan teliti. Meskipun harus melalui trial and error (terus mencoba, meskipun mengalami kesalahan).
• Mendorong siswa untuk belajar sambil bekerja (learning by doing)
• Memupuk rasa tanggung jawab
• Mendorong siswa untuk tidak berfikir sempit, fanatik.
Kekurangan
• Tidak semua pelajaran dapat mengandung masalah / problem, yang justru harus dipecahkan. Akan tetapi memerlukan pengulangan dan latihan-latihan tertentu. Misalnya pada pelajaran agama, mengenai cara pelaksanaan shalat yang benar, cara berwudhu, dan lain-lain
• Kesulitan mencari masalah yang tepat/sesuai dengan taraf perkembangan dan kemampuan siswa
• Banyak menimbulkan resiko. Terutama bagi anak yang memiliki kemampuan kurang. Kemungkinan akan menyebabkan rasa frustasi dan ketegangan batin, dalam memecahkan masalah-masalah yang muskil dan mendasar dalam agama.
• Kesulitan dalam mengevaluasi secara tepat. Mengenai proses pemecahan masalah yang ditempuh siswa.
• Memerlukan waktu dan perencanaan yang matang

39. METODE SIMULASI
Simulasi berasal dari kata “simulate” yang memiliki arti pura-pura atau seolah-olah. Pengertian operasional dari metode simulasi adalah suatu usaha untuk memperoleh pamahaman akan hakikat dari suatu konsep atau prinsip atau keterampilan tertentu melalui proses kegiatan atau latihan dalam situasi tiruan.
Kelebihan
• Aktivitas simulasi menyenangkan siswa sehingga siswa secara wajar terdorong untuk berpartisipasi.
• Mengglakkan guru untuk mengembangkan aktivitas-aktivitas semulasi sendiri tanpa bantuan siswa.
• Memungkinkan eksperimen tanpa memerlukan lingkungan sebenarnya.
• Mengurangi hal-hal yang terlalu abstrak sebab dikerjakan dalam bentuk aktivitas.
• Tidak memelukan skill komunikasi yang pelik dalam hal banya ksiswa dapat berbuat dengan pengarahan yang simple.
• Interaksi antara siswa memungkinkan timbulnya keakraban.
• Strategi ini menimbulkan respon yang positif bagi siswa yang lamban,kurang cakap dan kurang motivasinya.
• Simullasi melatih siswa agar berfikir kritis.
Kekurangan
• Efektivitasnya dalam memajukan proses belajar mengajar belum terbuktikan oleh riset.
• Terlalu mahal,misalnya ;membuat simulasi hanya untuk memotivasinya.
• Dalam simulasi sering tidak terikutkan elemendapatkan kritik dari orang tua karena aktivitas ini melibatkan permainanan-eleman penting.
• Simulasi menhendaki hubungan yang inovatif antar guru dan murid.
• Simulasi menghendaki imaginasi dari guru dan siswa.
• Simulasi menghendaki hubungan yang inovatif antara guru dan murid.
• Sering mendapatkan kritik dari orang tua karena ktivitas ini melibatkan permainan.

40. METODE KERJA LAPANGAN
Metode kerja lapangan merupakan suatu cara mengajar yang bertujuan memberikan pengalaman kerja nyata bagi anak didik diluarkelas (dimana saja bisa). Secara pedagogis ini merupakan latihan untuk membiasakan anak didik dengan suatu kegiatan ilmia dan melatih mereka agar selalu berinteraksi dengan lingkungan sosialnya.
Kelebihan
• Kemungkinan siswa melihat kegiatan secara langsung.Siswa akhirnya akan mendapatkan pengalaman baru yang lebih mampu menjawab permasalahan dengan jalan melihat ,mendengar mencoba,dan membuktikan secara langsung,dan ini tak pernah mengenal akta final.
• Siswa lwbih mudah mengangkap pelajaran karena ditempuh dengan langsung bertanya ( wawancara) dengan tutor ataupun staf ahli.
• Dengan metodce ini memungkinkan menggabungkan bebrapa mata pelajaran .
Kekurangan
• Siswa yang mempunmyai kemampuan kurang akan semakin jauh tertinggal.
• Diluar pendidikan kejuruan,dengan metode ini siswa mustahil untuk mendapatkan /memperoleh pengalaman yang mendalam.

41. METODE DEMONSTRASI
Yang dimaksud dengan metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan menggunakan peragaa ntunuk memperjelas suatu pengertian atau memperlihatkan bagaimana jalannya suatu proses pembentukan tertentu kepada siswa. Metode demonstrasi dapat digunakan dalam penyampaian bahan pelajaran fiqih,misalnya bagaimana caraberwudlu yang benar.
Kelebihan
• Dapat merangsang siswwa untuk lebih aktif dalam mengikuti proses pelajaran.
• Dapat membantu siswa untuk mengingat lebih lama tentang materi pelajran yang disampaikan karena siswa tidak hanya mendengar tetapi juga melihat bahkan mempraktekkannya secara langsung.
• Dapat memfokkuskan pengertian siswa terhadap materi pelajran dalam waktu yang relatif singkat.
• Dapat memusatkan perhatian anak didik.
• Dapat menambah pengalaman anak didik.
• Dapat mengurangi kesalahpahaman karena pengajaran menjadi lebih jelas dan kongkrit.
• Dapat menjawab semua masalah yang timbul didalam fikiran setiap siswa karena merekas ikut serta berperan langsung.
Kekurangan
• Memerlukan waktu yang cukup banyak. Namun hal ini dapat ditanggulangi dengan menyediakan waktu yang khusus yang cukup memadai untuk melaksanakan metode demonstrasi.
• Apabila terjadi kekurangan media,metode demonstrasi menjadi kurang efektif. Oleh karena itu perlu melengkapi semua alat yang diperlukan dalam menggunakan metode ini.
• Memerlukan biaya yang cukup mahal,terutama untuk pembelian alat-alat.oleh karena itu,pihak sekolah perlku merencanakan pembelian alat-alat tersebut.
• Memerlukan tenaga yang tidak sedikit. Oleh karena itu guru dan siswa perlu persiapan fisik,disamping penguasaan teori.
• Bila siswa tidak aktif maka metode demoinstrasi menjadi tidak efektif. Oleh karena itu setiap siswa harus diikutsertakan dan melarang mereka berbuat kegaduhan.

42. METODE MENGAJAR SESAMA TEMAN (PEER TEACHING METHOD)
Metode mengajar sesama teman adalah suatu metode mengajar yang dibantu oleh temannya sendiri

43. METODE BAGIAN (TEILEREN METHOD)
Yaitu suatu metode mengajar dengan menggunakan sebagian-sebagian, misalnya ayat per ayat kemudian disambung lagi dengan ayat lainnya yang tentu saja berkaitan dengan masalahnya.

44. METODE BAGHDADIYAH.
Metode ini disebut juga dengan metode “ Eja “, berasal dari Baghdad masa pemerintahan khalifah Bani Abbasiyah. Tidak tahu dengan pasti siapa penyusunnya. Dan telah seabad lebih berkembang secara merata di tanah air. Secara dikdatik, materi-materinya diurutkan dari yang kongkrit ke abstrak, dari yang mudah ke yang sukar, dan dari yang umum sifatnya kepada materi yang terinci (khusus). Secara garis besar, Qoidah Baghdadiyah memerlukan 17 langkah. 30 huruf hijaiyyah selalu ditampilkan
secara utuh dalam tiap langkah. Seolah-olah sejumlah tersebut menjadi tema central dengan berbagai variasi. Variasi dari tiap langkah menimbulkan rasa estetika bagi siswa (enak didengar) karena bunyinya bersajak berirama. Indah dilihat karena penulisan huruf yang sama. Metode ini diajarkan secara klasikal maupun privat.
Kelebihan
• Bahan/materi pelajaran disusun secara sekuensif.
• 30 huruf abjad hampir selalu ditampilkan pada setiap langkah secara utuh sebagai tema sentral.
• Pola bunyi dan susunan huruf (wazan) disusun secara rapi.
• Ketrampilan mengeja yang dikembangkan merupakan daya tarik tersendiri.
• Materi tajwid secara mendasar terintegrasi dalam setiap langkah.
Kekurangan
• Qoidah Baghdadiyah yang asli sulit diketahui, karena sudah mengalami beberapa modifikasi kecil.
• Penyajian materi terkesan menjemukan.
• Penampilan beberapa huruf yang mirip dapat menyulitkan pengalaman siswa.
• Memerlukan waktu lama untuk mampu membaca Al-Qur'an

45. METODE GLOBAL (GANZE METHOD)
Yaitu suatu metode mengajar dimana siswa disuruh membaca keseluruhan materi, kemudian siswa meresume apa yang dapat mereka serap atau ambil intisari dari materi tersebut.

46. METODE KERJA KELOMPOK
Metode kerja kelompok adalah penyajian materi dengan cara pembegian tugas-tugas untuk mempelajari suatu keadaan kelompok belajar yang sudah ditentukan dalam rangka mencapai tujuan.
Kelebihan
• Melatih dan menumbuhkan rasa kebersaman,toleransi dalam sikap dan perbuatan.
• Ditinjau dari segi didaktik,bahwa anak-anak yang pandai dalam kelompoknya dfapat membantu teman-temannya yang kurang pandai terutama dalam rangka memenagkan kompetensi dalam ke4lompok.
• Menumbuhkan rasa ingin maju dan mendorong anggota kelompok untuk tampil sebagai kelompok yang terbaik.
• Timbul rasa kesetiakawanan sosial antar kelompok yang dilandasi motivasi kerja sama utnuk kepentingan dan kebaikan bersama.
• Anak-anak yang pemalu akan lebih aktif.
Kekurangan
• Metode kelompok memerlukan persiapan yang agak rumit dan perencanaan yang matang.
• Persaingan tidak sehat akan terjadi manakala guru tidak dapat memberikan pengertian kepada siswa. Behwa tugas yang diberikan bukanlah untuk membedakan antara satu sama lain dalam arti luas. Oleh karena itu untuk mencegah terjadinya persaingan negatif antar kelompok hendaknya seorang guru lebih cekatan dan ltransparan dalam menjelaskan maksud pembelajrana ini.
• Bagi siswa yang tidak mempunyai disiplin diri atau malas teruka kemungkinan untuk tetap pasif dan kemungkinan besar bisa mempengaruhi dan menggangu kelompoknya sehingga kelompok tersebut mengalami kegagalan.
• Sifat dan individualitas kadang-kadang terasa terabaikan.
• Tugas guru akan menjadi lebih berat.
• Jika tugas yang diberikan kepada siswa masinh-masing kelompok tidak dibatasi dengan waktu tertentu maka tugas tersebut cenderung terabaikan.
• Tugas akan terbankalai jika tidak memperhatikan timbangan segi psikologis dan didaktris anak didik.

47. METODE MENGAJAR BEREGU (TEAM TEACHING METHOD)
Metode mengajar beregu adalah suatu metode mengajar dimana pendidiknya lebih dari satu orang yang masing-masing mempunyai tugas. Biasanya salah seorang pendidik ditunjuk sebagai kordinator. Cara pengujiannya, setiap pendidik membuat soal, kemudian digabung. Jika ujian lisan maka setiap siswa yang diuji harus langsung berhadapan dengan team pendidik tersebut

48. METODE PROYEK (PROJECT METHOD)
Kata proyek berasal dari bahasa latin, yaitu proyektum yang berarti maksud tujuan, rancangan, rencana. Jadi memproyeksikan berarti : merancang, merencanakan dengan maksud dan tujuan tertentu. Mempunyai perencanaan yang baik (planning) di dalam kegiatan-kegiatan tahunan dan sebagainya. Dengan kata lain, metode proyek yaitu cara mengajar dengan jalan memberikan kegiatan belajar kepada siswa, dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk memilih, merancang dan memimpin pikiran serta pekerjaannya. Anak-anak dilatih agar berencana di dalam tugas-tugasnya.
Keunggulan
• Dengan pengajaran royek, dapat membangkitkan dan mengaktifkan siswa, dimana masing-masing belajar dan bekerja sendiri
• Melalui metode proyek memberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk mempraktekkan apa yang telah dipelajari
• Melalui metode proyek memperhatikan segi minat, perbedaan serta kemampuan masing-masing individu siswa
• Dapat menumbuhkan sikap sosial dan bekerja sama yang baik
• Dapat membentuk siswa dinamis dan ilmiah dalam berbuat/berkarya
Kekurangan
• Memerlukan perencanaan yang matang
• Tidak smua guru merencanakan/terbiasa dengan metode proyek. Sebab dengan metode proyek guru dituntut untuk bekerja keras dan mengorganisir pelajaran yang menjadi proyek secara terencana
• Bila proyek diberikan terlalu banyak, akan berakibat membosankan bagi siswa
Bagi sekolah tingkat rendah (SD dan SLTP), metode proyek masih siulit dilaksanakan. Sebab metode proyek menuntut siswa untuk mencari, membaca, memikirkan serta dapat memecahkan masalahnya sendiri
• Dilihat dari segi aktivitasnya, organisasi sekolah menjadi tidak sederhana. Disamping memerlukan banyak fasilitas, tenaga dan finansial

PRE TEST, APPERSEPSI, POST TEST DAN TANYA JAWAB
Dalam memberikan pelajaran baik itu diawal (evaluasi awal) maupun diakhir (evaluasi akhir) sering kita jumpai bentuk pertanyaan yang dilontakan guru kepada muridnya ataupun sebaliknya. Adapun pertanyaan itu dapat dikelompokkan dalam beberapa domain utama yang menunjukkan perbedaan penggunaannya, baik itu pre test, appersepsi, post test maupun tanya jawab. Perbedaannya dapat dilihat dengan ciri dan penjelasan sebagai berikut;
A. PRE TEST
Yaitu suatu bentuk pertanyaan, yang dilontarkan guru kepada muridnya sebelem memulai suatu pelajaran. Pertanyaan yang ditanya adalah materi yang akan diajar pada hari itu (materi baru). Pertanyaan itu biasanya dilakukan guru diawal pembukaan pelajaran. Pre test diberikan dengan maksud apakah ada diantara murid yang sudah mengetahui mengenai materi yang akan diajar.

B. APPERSEPSI
Appersepsi mempunayi kemiripan arti lebih dekat dengan pre test. Appesrsepsi juga merupakan pertanyaan guru kepada muridnya, hanya saja appersepsi penggunaannya dalam bentuk pertanyaan materi ajar yang telah diberikan sebelumnya (telah diajar). Dengan appersepsi seorang guru bisa mengetahui sejauh mana pemahaman murid-murid mengenai mataeri yang telah diajar sebelumnya.

C. POST TEST
Post test merupakan bentuk pertanyaan yang diberikan setelah pelajaran/materi telah disampaikan. Singkatnya, post test adalah evalausi akhir saat materi ajar pada hari itu telah diberikan yangmana seorang guru memberikan post test dengan maksud apakah murid sudah mengerti dan memahami mengenai materi ajar yang baru saja diberikan pada hari itu.

D. TANYA JAWAB
Yaitu semua bentuk pertanyaan antara murid dan guru maupun sebaliknya, baik itu diwal, ditengah maupun diakhir pelajaran. Tanya jawab mencakup semua materi ajar bab, sub bab ataupun lainnya yang telah diberikan maupun yang sedang berlangsung. Tanya jawab diberikan untuk meliahat seberapa jauh pemahaman murid tanggap terhadap materi yang telah diberikan.
Powered By Blogger